Minggu, 02 Juni 2013

MKC-PAPUA DAN PERJUANGANNYA

PERJALANAN PANJANG MENUJU SEBUAH PERUBAHAN

Kerinduan untuk mewujutkan cita-cita mulia tentang Gereja Mandiri dan Misioner lewat ajaran sosial gereja dalam konteks misi gereja katolik terus membara dihati Mahasiswa yang berhimpun dalam Organisasi Mahasiswa Katolik Cendrawasi (MKC)-Papua St.Albertus Agung.
Hal ini dapat dilihat ketika Organisasi MKC-Papua didirikan di Lotta-Pineleng,tanggal 18 Februari 1995 yang  merupakan langkah awal peran Mahasiswa Papua dalam membangun Gereja di Tanah Papua, dimana banyak kader-kader MKC-Papua yang saat ini mendapat peran sebagai pengambil kebijakan dalam menentukan arah pembangunan di Tanah Papua, namun Harapan itu tidak berjalan berkesinambungan sebaik apa yang diharapkan seiring situasi dan kondisi yang terus berubah.
Dalam perjalanannya MKC sempat mengalami kevakuman, tepatnya kepengurusan periode 2005-2006. Kemudian atas inisiatif beberapa anggota mahasiswa katolik dari lima keuskupan di papua yang didampingi oleh Senior Ronal Huby.Spd. Pada tanggal 6 Oktober 2007 menggelar Sidang Umum Anggota (SUA) Istimewa di aula Asrama Papua Kamasan VI Tondano Sulawesi Utara.
Dari hasil SUA Istimewa tersebut terpilih saudara W.Welinson Eric Logo sebagai Ketua Umum dan Saudara Kristoforus Mahuse sebagai Sekretaris Umum. Banyak kegiatan yang sukses dilakukan dalam kepengurusan ini namun dalam perjalanannya tidak berjalan mulus karena saudara Eric Logo yang tertembak oleh Polisi di Abepura 9 April 2009,yang akhirnya meninggal setelah mendapat perawatan medis di RSUD Dok II Jayapura. Kemudian kesepakatan seluruh anggota dalam rangka penyelamatan Organisasi, Kepengurusan tersebut dipercayakan kepada saudara Marthen Entama untuk memimpin periode 2009-2010. Kemudian pada tanggal 10 April 2010 di gelar Sidang Umum Anggota(SUA) dan saudara Januarius Lagowan terpilih sebagai ketua umum Mahasiswa Katolik Cendrawasi di sulawesi utara periode 2010-2012.
Dalam kepengurusan saudara Januarius yang bercita-cita mengarahkan kader-kader MKC yang bermoral dan beriman agar menjadi kader yang mempunyai harga tawar dengan pengetahuan yang baik lewat pendidikan-pendidikan yang telah diprogramkan dalam silabus pendidikan MKC maupun diluar silabus yang diajarkan sesuai kondisi daerah, berjalan dengan baik karena kerjasama anggota MKC, Gereja maupun Organisasi-Organisasi Lokal,Nasional dan Internasional serta seluruh mahasiswa papua yang studi di sulawesi utara.  Hasil diskusi-diskusi kecil yang mengarahkan anggota MKC untuk refleksi dan meditasi selama satu periode itu menghasilkan sebuah semangat pergerakan yang baru untuk melihat Ajaran sosial gereja dalam konteks misi sebagai satu spirit untuk memperjelas kontribusi Mahasiswa Katolik yang berasal dari lima keuskupan di Papua dalam melaksanakan karya nyata ditengah-tengah umat, berasaskan cinta kasih,dijiwai kekatolikan dan disemangati oleh kemahasiswaan.
Dari hasil refleksi itu mendorong pengurus MKC di sulawesi utara untuk menggelar Konggres Dan Sidang Umum Anggota pada 11 Agustus 2012 dalam rangka penyatuan konsep dalam mendukung gereja mandiri dan misioner ditanah papua. Bersamaan dengan cita-cita itu tanggal 5 Februari 2012 Pengurus MKC melakukan sosialisasi  di wilayah pulau jawa. Kemudian pada tanggal 23 Januari 2013 sosialisasi dilanjutkan diwilayah papua tepatnya di kota sorong,untuk pembentukan pengurus cabang di beberapa kota studi di indonesia, dan  Terobosan-terobosan untuk mendapat dukungan dari Lima Keuskupan di Tanah Papua dengan memberikan laporan kegiatan. Tidak hanya itu Dewan Pengurus juga melakukan lobi-lobi untuk mendapat dukungan dari organisasi Lokal, Nasional dan Internasional yang komunikasinya berjalan sangat baik saat ini seperti  SKP-KC Jayapura, JPIC-MSC, Komunitas OSA,PMKRI, ICMICA Pax Romana Asia-Pasifik, Fransiscan Internasional Asia-Pasifik, IMCS Pax Romana Asia-Pasifik, untuk bekerja sama dalam membangun sumber daya manusia yang handal. Saat ini Mahasiswa Katolik Cendrawasi-Papua mempersiapkan diri untuk menggelar Rapat Kerja Nasional-I (RAKERNAS-I) yang akan dilaksanakan bulan Agustus 2013 dengan Keuskupan Jayapura sebagai tuan rumah. “VIVA PRO ECCLESIA ET PAPUA” (Nenaluck)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar